Make Appointment?
Lensa Kacamata dan Istilah Uniknya – Blog VIUUM

Lensa Kacamata dan Istilah Uniknya

Lensa Kacamata dan Istilah Uniknya

Dalam memilih lensa kacamata di optik, seringkali penjelasan dari optisi menggunakan istilah yang tidak bisa dimengerti, akhirnya kita hanya mengikuti rekomendasi dari optisi saja. Nah, kali ini kita akan membahas sedikit tentang istilah-istilah yang ada, yang sering digunakan oleh para optisi di optik kacamata. Ini sangat berguna lho, agar kamu lebih mengerti lensa kacamata mana yang sesuai dengan kebutuhan kamu. Berikut adalah beberapa istilah yang sering digunakan :

Refractive Index (indeks bias)

Pada dasarnya refractive index adalah angka yang diukur untuk seberapa efisien dari materi lensa merefraksikan (membiaskan) cahaya, yang sangat tergantung dari seberapa cepat cahaya melalui material tersebut. 

Semakin tinggi refraksi indeks dari sebuah material , semakin lambat cahaya melaluinya, yang menghasilkan semakin banyaknya cahaya yang dibiaskan. Dengan kata lain, semakin tinggi refraksi indeks dari sebuah material lensa kacamata, semakin sedikit material lensa kacamata yang dibutuhkan untuk membiaskan cahaya jika dibandingkan dengan refraksi indeks yang lebih rendah. Sebagai contoh lensa dengan refraksi indeks 1.74 akan lebih tipis dibandingkan dengan refraksi indeks 1.56.

Abbe Value

Nilai Abbe (atau bilangan Abbe) dari bahan lensa kacamata adalah ukuran objektif tentang  seberapa luas lensa kacamata menyebarkan panjang gelombang cahaya yang berbeda saat cahaya melewatinya. Bahan lensa kacamata dengan nilai Abbe rendah memiliki dispersi tinggi, yang dapat menyebabkan aberasi kromatik yang nyata – kesalahan optik yang terlihat seperti lingkaran cahaya berwarna di sekitar objek, terutama lampu.

Nilai abbe dari bahan lensa kacamata berkisar dari yang tinggi 59 (kaca mahkota) sampai yang paling rendah dari 30 (polikarbonat). Semakin rendah angka Abbe, semakin besar kemungkinan bahan lensa menyebabkan aberasi kromatik.

Aspheric Design

Adalah dimana kelengkungan lensa kacamata berubah secara bertahap dari bagian tengah lensa ke tepinya – memungkinkan produsen lensa kacamata menggunakan kurva yang lebih datar saat membuat lensa kacamata, tanpa menurunkan kinerja optik lensa kacamata tersebut.

Karena lensa aspheric lebih datar dibandingkan lensa konvensional (aspherical), mereka mengurangi efek magnifikasi dari mata penggunanya, untuk penampilan yang lebih baik. Di beberapa kasus, lensa aspheric juga membantu kejelasan pandangan peripheral penggunanya.

Gimana, sudah mendapat pencerahan yang cukup belum soal lensa? Pahami istilahnya agar kamu tidak lagi membeli fitur lensa kacamata yang tidak diperlukan matamu!

Sumber dari sini

Baca juga kenali pemeriksaan mata di optik di sini